Empat Fungsi Bisnis pada Perusahaan Manufaktur

Minggu pertama di bulan April ini saya akan kembali memaparkan mengenai seminar kuliah tamu yang saya dapatkan dari Bapak Dr. David Sukardi Kodrat, MM., CPM yaitu mengenai 4 (empat) Fungsi Bisnis Pada Perusahaan Manufaktur.

Pada awalnya dalam melakukan bisnis kita harus menentukan visi misi yang akan dicapai itu apa ? jika jelas tujuannya atau jelas apa yang sebenarnya kita inginkan maka kita akan fokus pada target atau tujuan tersebut. 


  • Studi Kasus
Kalian semua tentunya sudah mengetahui PLYMPIC FURNITURE ini. Yes, sejarah awalnya OLYMPIC berdiri pada tahun, dan pendirinya adalah Au Bintoro. Dalam usaha tentunya tidak ada yang berjalan secara mulus, seperti Olympic ini. Diawal-awal penjualannya toko furniture ini dirasa terlalu memberatkan konsumennya karena ongkos kirimnya yang terlampau mahal. Dimana untuk mengangkat barangnya saja di butuhkan beberapa orang dan juga kendaraannya yang tidak bisa mengangkut barang yang banyak sekaligus. Dan solusi dari Olympic yaitu membuat prduuk yang merka yang bisa di bngkar pasang, sehingga dalam proses mengangkutnya bisa langsung banyak.






Dalam solusinya kali ini, Olympic mendapat keuntungannya, namun produk bongkar pasangnya tidak dijual secara massal namu hanya di buat berdasarkan pesanan saja.
Suatu hari ada salah seorang customer yang membatalkan ribuan furniture yang dibelinya, otomatis produknya menjadi menumpuk dan bahan bakunya juga terlalu banyak. Dengan modal nekat Au akhirnya memutuskan untuk menjual furniturenya itu ke toko-toko furniture, dan ternyata produknya laku keras dan habis. 

Bukan disitu saja rintangan yang harus dilewati Au. Adanya krisis moneter juga berdampak pada perusahaannya. Saat krisis moneter, harga bahan baku naik, karyawan minta naik gaji dan 5 dari 10 konsumen membatalkan pesanannya. 
Untuk mengatasi ini, perusahaan menjual lahan dan gedung di Sentul yang awalnya direncanakan sebagi pusat produksi terpadu.

Krisis membauat Au bekerjasama dengan peritel besar seperti, Carrefur, Giant dan gerai kredit Columbia agar konsumen lebih mudah mendapatkan dana. Strategi ini berhasil mengembalikan penjualan olympic ke tingkat semula.



Tahun 2003 bekerjasama dengan Garant Mobel International mendirikan Garant Mobel Indonesia (GMI), dan Olympic memiliki saham 75%. GMI menghubungkan pemasok dan para peritel mebel merek "Garant" asal Jerman dan merek kelas ata milik Olympic Grup. Dan usaha ini menciptakan merek MER






Dan Perkembangan Bisnisnya saat ini yaitu :
PT. Cahaya Sakti Furintrac
PT. Cahaya Sakti Multi Intraco
PT. Furnimart Mebelindo Sakti
PT. Cahaya Sakti Lintang Surya
Garand Mobel Indonesia

Mempunyai 70 cabang dengan 36.000 toko, baik tradisional retail outlet  dan diekspor ke lebih dari 100 negara.



KUNCI SUKSES OLYMPIC
  • Melakukan inovasi produk
  • Mengeluarkan produk-produk baru dengan desain yang baru
  • Memperkuat pasar lokal
  • Melakukan penetrasi ke pedesaan dengan mengembangkan furnimart 
  • Melakukan pengembangan SDM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangun Graha Indah (Retail's Company)

Pesona Taman Safari Prigen – Study Excursie

Nuviaralham Muslim Store (Dakwah Melalui Lukisan)